Puncak Maulid Arbain di Padangsidimpuan: Ribuan Jamaah Padati Masjid Agung Al-Abror
Puncak peringatan sekaligus penutupan rangkaian Maulid Arbain 1447 H yang dikemas dalam Maulid Akbar digelar dengan khidmat di Masjid Agung Al-Abror, Kamis malam (2/10). Tradisi yang telah berlangsung selama 40 malam berturut-turut secara bergiliran dari rumah ke rumah ini ditutup dengan menghadirkan tausyiah dari ulama kharismatik, Syech Zulkifli Muharram Abu Hanifah.
Wali Kota Padangsidimpuan
Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM, M.Kes, didampingi Wakil Wali Kota H. Harry Pahlevi Harahap, unsur Forkopimda, Plt. Sekda Rahmat Marzuki, SH, MH, CGCAE, Kepala Kemenag, Ketua MUI, Ketua FKUB, Ketua TP PKK Ny. Hj. Masroini Letnan Dalimunthe, Staf Ahli I TP PKK Kota Ny. Hj. Apipah Pahlevi, Plt. Ketua DWP Ny. Minta Rahmat Marzuki, serta tokoh agama dan masyarakat tampak hadir bersama ribuan jamaah.
Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan bahwa tradisi Maulid Arbain yang digelar secara bergiliran dari rumah ke rumah bukan hanya bentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW, tetapi juga sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menghadirkan keberkahan di tengah masyarakat.
\“Maulid Arbain adalah wujud kerinduan kita kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan bergiliran dari rumah ke rumah, kita mempererat kebersamaan sekaligus menumbuhkan cinta kepada Rasulullah,” ujar Wali Kota.
Beliau juga mengajak generasi muda untuk semakin dekat dengan shalawat serta meneladani akhlak Nabi. Tak lupa, Wali Kota memohon doa agar dirinya bersama jajaran diberi kekuatan dan keikhlasan dalam memimpin Kota Padangsidimpuan.
“Mari kita bangun Padangsidimpuan dengan rahmat dan keberkahan. Semoga Maulid ini membangkitkan kerinduan kita kepada Rasulullah SAW,” tambahnya.
Dalam tausyiahnya, Syech Zulkifli Muharram Abu Hanifah menguraikan makna spiritual dari peringatan Maulid Arbain. Ia menekankan bahwa perayaan ini tidak semata seremoni, melainkan momentum untuk memperkuat iman dan meneladani Rasulullah.
Beberapa poin penting tausyiah yang disampaikan antara lain:
1. Doa mengangkat kesusahan, jamaah dianjurkan memperbanyak doa agar Allah meringankan segala kesulitan hidup, lahir maupun batin.
2. Husnul khatimah & syafa’at Nabi, umat diminta selalu memohon kematian yang baik dan memperoleh syafa’at Rasulullah SAW di akhirat.
3. Menguatkan cinta kepada Nabi, setiap malam maulid menjadi sarana menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah.
4. Meneladani akhlak Nabi, Maulid menjadi pengingat pentingnya meneladani kasih sayang, kejujuran, dan kepedulian yang diajarkan Rasulullah.
5. Mempererat ukhuwah, tradisi ini memperkuat silaturahmi dan kebersamaan umat Islam di Padangsidimpuan.
Acara berlangsung khidmat dengan lantunan shalawat, Mahlul Qiyam, tausyiah, dan doa bersama. Ribuan jamaah yang hadir memadati Masjid Agung Al-Abror, menegaskan bahwa Maulid Arbain bukan hanya sekadar tradisi, melainkan warisan spiritual yang terus dijaga masyarakat Padangsidimpuan.
sumber : Padangsidimpuan Prokopim